Sabtu, 10 Juli 2010

Motor Bahan Bakar Gas

Alternatif lain yakni motor menggunakan bahan bakar gas. Teknologi ini pernah diperkenalkan biker inovatif dan pabrikan moto. Mereka Sugianto yang mengaplikasinya di Yamaha Vega lansiran 2006 dan pabrikan motor Kanzen yang pernah mengeluarkan variasi prototipe Hybrid berbahan bakar gas. Namun, sampai saay ini risetnya masih belum sampai pada produksi massal.

Sugianto yang berusia 46 tahun ini telah mengaplikasikan motor BBG sebagai kendaraan operasionalnya. Ia hanya perlu peralatan khusus yang sederhana. Bisa dibikin mekanik biasa. Tabung gas 3 kg regulator dan slang.

Satu lagi peralatan yang diperlukan yakni adaptor semacam corong karburator sebagai media untuk mengalihkan BBG ke moncong karburator. Di corong ini terdapat lubang input dari slang gas dan ada juga lubang output kecil yang dialirkan kearah mulut karbu.

Untuk memfungsikan sistem BBG, aliran bensin harus dihentikan dulu. Tepatnya, slang dari tangki bensin yang menuju karbu dimatikan. Setelah instalasi dari tabung BBG, regulator, slang, kran dan adaptor dipasang, mesin bisa dihidupkan.

BBG dari tabung mengalir melewati regulator. Gas menuju slang dan besar kecilnya aliran diatur kran. Buka tutup kran dipengaruhi permainan tangan pada handgrip gas.

Aliran BBG dari kran masuk menuju adaptor atau moncong karburator. Di dalam venturi karbu, gas dan udara bercampur masuk menuju ruang bakar. Saat langkah kompresi dan ada letikan api busi, terbakarlah campuran gas dan udara itu. Dan selanjutnya meledak, mendorong piston turun-naik.

Sipnya lagi dari sisi ekonomi, penggunaan BBG ini lebih murah. Untuk konversi butuh biaya Rp 440.000. Berdasrkan pengalaman Sugianto, dengan kondisi jalanan macet, tabung 3 kg ini bisa ditempuh sejauh 140 km. Dengan demikian 1 kg bisa menempuh jarak 46 km/jam.

Tapi menurut Sugianto, Pencapaian efisiensi bahan bakar gas belum termasuk ideal. Jika perjalanan lancar, tabung 3 kg ini bisa menempuh jarak lebih dua kali jika macet.

Terlebih lagi, persediaan alias potensi gas di Indonesia tergolong sangat besar. Data dari PT Pertamina, total cadangan gas alam Indonesia lebih dari 170 triliun cubic feet (TCF). Yang telah terbukti sebanyak 66 persen. Sisanya dikatagorikan potensial.

Hebatnya lagi, kalau melihat sebaran cadangan gas alam itu hampir merata diseluruh Indonesia. Tersebar di tiap pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sehingga, jika pemerintah serius menggarap potensi ini pendistribusiannya tidak terlalu repot. Setiap pulau bisa menyediakan gas alamnya untuk keperluan bahan bakar kendaraan roda dua.

Apalagi dengan persediaan bahan bakar minyak makin menipis. Polusi yang diakibatkan BBM juga jauh lebih tinggi. Karena itu, motor BBG yang ramah lingkungan ini bisa jadi alternatif yang cukup layak untuk bisa segera di tindak lanjuti. Demikian informasi dari saya tentang motor bahan bakar gas yang bisa saya sampaikan, semoga berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi yang membacanya.

oleh : Seputar Otomotif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar